Minggu, 28 April 2013

...

Hari ketiga di Medan, di rumah sendirian dari pagi sampai malam.. ko' rumahnya jadi berasa gini ya? kegedhean, sepi, sunyi, dan sedih.. ditambah tadi hujan turun lebat disertai angin dan petir, khawatir sekali, dan listriknya sempat mati sebentar.. walo hari masih siang, tapi.. :'(

mamak, ayah.. ima takut T_T

Kamis, 18 April 2013

Know Khilafah


Emot penasaran ^^". Sumber http://tutyonstar.blogdetik.com/files/2011/09/smile-question1.jpg 


Hai.. salam ukhuwah, kali ini bertemu dengan saya ukhti sholihah dalam rubrik Know Khilafah. Rubrik ini memberi ruang buat kamu-kamu untuk mengenal Khilafah lebih dekat, kira-kira sudah pada tau ga ya apa itu Khilafah? Kenapa sih harus dibahas? Yoyoyo.. pastinya kita pingin kenalin apa itu khilafah biar kamu-kamu ga pada awam dengan kata yang satu ini, tentunya dengan bahasan yang menarik coz hari gini ga tau Khilafah..? oh no.

Wel.. wajar juga sih kalau banyak dari kita yang ga kenal dengan Khilafah ini, bukan cuma kaum muda, para tetua juga ada lho yang ga tau. Ko’ bisa sih? Iya bisa, bisa karena banyak hal, bisa karena ga pernah menyaksikan khilafah itu diterapkan, bisa juga karena ga pernah dengar khilafah, atau ga tau sejarah tentang khilafah, dan ada juga lho karena ga mau tau.. ups. Hehe, moga-moga aja kita bukan yang terakhir ya kawan.

Ga tau khilafah karena ga pernah menyaksikan khilafah itu diterapkan? Please deh, emangnya khilafah itu apaan sih pake diterap-terapin segala? Emangnya khilafah itu ‘peraturan’ yang perlu diterapkan? Hmm.. lebih tepatnya adalah sistem aturan, yup, khilafah itu adalah suatu sistem yang menerapkan seperangkat aturan yang lengkap, aturan apa tuch? Aturan dari Ideologi Islam. Hoooh.. berat nih bahasannya... -_-“. Tenang kawan, jangan alergi dulu, keep on reading okey? 

So, kalau selama ini diantara sistem pemerintahan yang kita kenal ga jauh-jauh dari demokrasi, republik, monarki, atau parlementer, ternyata khilafah itu merupakan sistem pemerintahan juga lho. Buktinya, kalau sistem lain punya kepala negara atawa pemerintahan dengan sebutan presiden, perdana menteri, kaisar/raja, maka khilafah juga punya sebutan khusus untuk kepala negaranya yaitu khalifah. Oya, sebelum dilanjutin mbacanya, kamu-kamu harus kasi ruang dulu ya untuk ngisi memory mu tentang pembahasan khilafah ini, yang biasanya hanya keisi pembahasan tentang republik, parlementer, demokrasi, dll, come on guys.. you’ve got to give space to know about khilafah.

Khilafah itu adalah suatu sistem yang menerapkan seperangkat alat sholat aturan yang lengkap. *Maaf, typo*. Betul, seperangkat aturan lengkap yang diterapkan oleh khilafah itu tujuannya untuk mengatur negara. Jadi sebagai suatu sistem kenegaraan, pastinya ada banyak pilar (subsistem) yang menyangga khilafah tegak berdiri. Diantaranya sistem pemerintahan, politik, hukum, militer, sosial, ekonomi, juga kesehatan. Nah, kesemua pilar penyangga ini berasal dari sumber yang satu, yaitu akidah Islam. Makanya wajar kalau menyebut khilafah akan disandingkan dengan kata Islam, jadilah sistem ini kenal dengan sebutan Khilafah Islamiyah.

Secara politik, kekuasaan khilafah Islamiyah pernah membentang dari jazirah arab sampai afrika, asia hingga eropa selama lebih dari 1000 tahun lamanya. Waw, keren. Benar, sejak Rasulullah saw. pertama kali hijrah ke Madinah sampai kemarin tahun 1924, khilafah terus berdiri memimpin dunia dengan menerapkan Islam. Coba kita bayangin, kira-kira apa jadinya kita sekarang ya bila dulu tidak ada khilafah yang menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia? Bisa-bisa kita ngikut agama nenek moyang yang animisme bin dinamisme. Hiiiiii takuuuut...

Nah secara politik pemerintahan lagi, sejarah mencatat banyak kisah-kisah inspiratif dari para pemimpin kaum muslimin. Oke, berhubung bulan ini orang-orang pada rame bahas tentang perempuan, saya jadi tertarik ngejelasin kayak apa sih kontribusi politik perempuan di masa khilafah? Ada kisah menarik nih sob dari seorang perempuan dimasa pemerintahan khalifah Umar bin khathab. 

Kala itu khalifah Umar melihat banyak lelaki yang membujang, selidik punya selidik ternyata para lelaki banyak yang membujang karena tidak mampu melamar akibat perempuan-perempuannya netapin mahar yang guedhe alias tinggi or minta maharnya mahal-mahal cuy. Jadilah para lelaki itu ngebujang dulu. Khalifah Umar merasa harus memberi solusi supaya para jomlowan bisa menikah. Solusinya dengan jalan mengeluarkan kebijakan kepada para perempuan supaya membatasi jumlah mahar mereka biar ga kemahalan. Sontak ada seorang perempuan yang protes karena ga terima dengan kebijakan khalifah, gimana bentuk protesnya? Doski ngomong langsung sob ke khalifah Umar. Apa? Ngomong langsung? Pegimana ceritanye? Umar pan kepala negare, nah die cuma perempuan biasa? Kagak pake ngumpulin perempuan rame-rame tapi langsung protes sendirian? Ape die kagak takut kalo protes bakal dipenjarain sama Umar? Hadoh.. cari perkara nih cewe.
Sabar sob, khilafah Islam ga separah itu. Saat doski mempertanyakan kebijakan Umar yang membatasi jumlah mahar sementara Allah telah membebaskan kaum perempuan untuk menetapkan berapapun mahar yang dia inginkan, jleb.. khalifah Umar langsung terdiam dan menyesali diri. Umar menyadari kealpaannya dan membenarkan apa yang disampaikan perempuan ini. Akhirnya khalifah mengambil solusi dengan meluaskan lapangan pekerjaan supaya para jomlowan ga kekurangan harta lagi.

Dari kisah ini kita jadi kegambar jelas kayak gimana kontribusi politik perempuan untuk controlling kekuasaan pejabat tinggi negara supaya berjalan sesuai aturan Allah, aturan Islam. Kehormatannya sebagai perempuan tetap terjaga sob, walaupun kritik ditujukan pada orang nomor satu saat itu, doski ga khawatir untuk menyampaikan dan dia tetap dilindungi. Kerennya lagi, Umar meminta seluruh rakyatnya untuk mencontoh apa yang doski lakukan. Subhanallah..subhanallah.

Sebenarnya masih banyak yang mau diceritain, apa daya kita dibatasi oleh lembar-lembar halaman. Ada segudang lebih pembahasan untuk kenal khilafah lebih dekat. So, segera buka lembaran berikutnya untuk meluaskan fikirmu tentang Islam. Sampai ketemu di edisi berikutnya, bye-bye. ^.^v


PS:
Tulisan pertamaku untuk salah satu rubrik minimagz yang insya Allah akan diluncurin april tahun ini (2013). Semoga lulus meja editor.. ganbate (^,^)9

Selasa, 02 April 2013

Kilas Singkat Dakwah Rasul

Kemarin itu hari ahad pagi di kosan, seorang teman minta bantuan saya untuk menjelaskan buku MPK Agama yang dibacanya buat persiapan UTS. Sedikit kita kupas tentang pengertian manusia, dan sebenarnya masih banyak yang ingin didiskusikan. Namun karena harus pergi jadinya kita cukupkan bahas tentang Gharizah, Hajatul Udlowiyah, dan apa itu Aqal.

Malam sesampainya di kosan, saya tanyakan kembali padanya sudah sejauh apa persiapan buat UTS senin pagi, apa masih ada yang bisa dibantu? Dia menjawab, "Ini aja kak.. tolong jelaskan bagaimana perkembangan Islam di masa Nabi sejak beliau menerima wahyu. Soalnya di buku ini singkat sekali penjelasannya" dia berkata.

Baiklah, dengan semangat saya mulai menjelaskan. Begini dek, memang benar apa yang ditulis dalam buku ini bahwa daur atau marhalah dakwah Rasulullah saw. ada dua, yaitu marhalah Makkah dan marhalah Madinah. Namun bila diamati lagi secara mendalam, sebagaimana pendapat ijtihad seorang ulama Syaikh Taqituddin An-Nabhani, ternyata dalam dua marhalah itu Rasulullah melalui tiga tahapan dakwah. Dua tahapan terjadi di Makkah, dan satu tahapan lagi terjadi di Madinah.

Marhalah Makkah sendiri berlangsung selama 13 tahun, selebihnya hingga beliau wafat terjadi setelah hijrah ke Madinah. Tahapan pertama berlangsung selama tiga tahun, dikenal dengan tahap pembinaan (tatsqif), lalu tahap kedua dikenal dengan tahap interaksi ke tengah-tengah ummat (tafaul) yang berlangsung kurang lebih 10 tahun. Selanjutnya berpindah ke tahapan dakwah berikutnya yaitu penerapan hukum Islam di Madina (tathbiq).

Pada tiga tahun pertama tahapan tatsqif, Rasulullah saw. berhasil membina 40 orang sahabat. Dimulai dari orang-orang terdekat seperti istri, paman, keponakan, hingga sahabat-sahabatnya. Setiap malam secara sembunyi-sembunyi (sirri) mereka mempelajari Islam langsung dari Rasulullah di rumah Arqom, mendengar Rasulullah membacakan Al Qur'an, dan juga sholat berjamaah. Fase ini bertujuan untuk membentuk kader yang siap berdakwah ke tengah masyarakat Makkah. Walau jumlah mereka tidak sebanding dengan banyaknya penduduk Makkah, namun dengan kekokohan pemahaman Islam dan kekuatan Syakhsiyah dalam diri kaum muslimin, mereka siap menghadapi segala tantangan.

Setelah tiga tahun, dakwah berpindah secara alami ke tahapan berikutnya, tafaul. Rasulullah bersama para sahabat secara terang-terangan menyeru penduduk Makkah untuk beriman kepada Allah. Fase tahapan ini ditandai dengan keluarnya kaum muslimin berbaris rapi menuju ka'bah, tawaf sambil meneriakkan kalimat-kalimat tauhid, dan mendakwahi setiap orang yang mereka temui. Rasulullah telah beralih dari menyeru individu kepada menyeru masyarakat untuk mengimani Allah serta meninggalkan kekufuran. Walhasil benturan pemikiran antara keimanan dan kekufuran datang menghadapai, tidak sedikit sahabat yang mengalami siksaan dari kafir Quraisy karena Islam yang mereka dakwahkan. Bahkan Rasulullah juga mengalaminya, salah satunya ketika hendak shalat beliau saw. dilempari kotoran unta hingga fathimah anaknya datang membersihkannya.

Tahapan berdakwah ke tengah-tengah umat ini adalah tahapan dakwah yang paling berat. Secara pemikiran, orang-orang arab di Makkah mengetahui kebenaran Islam yang disampaikan oleh Rasulullah bersama kelompok dakwahnya. Namun mayoritas mereka adalah orang-orang yang beku dengan kekufuran, mereka tidak mau melepas ajaran jahiliyah dari nenek moyangnya, ditambah lagi penguasa-penguasa arab mempertahankan kelangsungan kondisi "beku" ini. Akibatnya mereka memilih untuk mengisolasi dan tidak berinteraksi dengan kaum muslimin. Islam akhirnya hanya berkembang di kalangan sahabat saja.

Musim haji tahun ke 8 masa kenabian, beberapa orang Madinah dari suku Aus dan Khajraj datang ke ka'bah, Rasulullah tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mendakwahi siapa saja yang berhaji, termasuk sekelompok kecil penduduk Madinah ini. Ternyata mereka mau memeluk Islam dan berjanji untuk mengajarkan Islam ke penduduk Madinah. Setahun kemudian mereka kembali berhaji dan menemui Rasulullah. Mereka meminta seorang utusan dari sahabat Rasul untuk mengajarkan Islam di Madinah, maka di utuslah Mus'ab bin Umair.

Subhanallah, hanya dalam waktu setahun Mus'ab mampu berdakwah dan memahamkan Islam pada penduduk Madinah. Beliau mengabarkan pada Rasulullah bahwa tidak ada satu rumah pun di Madinah yang di dalamnya tanpa seorang muslim, dan tidak ada satu orang pun yang tidak membicarakan Islam di sana. Masyarakat Madinah telah sedemikian siap untuk menerima Islam dan meminta Rasulullah menerapkan Islam secara kaffah di Madinah. Ya, Rasulullah telah menempuh jalan untuk menyiapkan masyarakat Madinah sebelum menegakkan Negara Islam. Diutusnya Mus'ab untuk membentuk kesadaran masyarakat adalah jalan yang beliau tempuh. Maka, perintah itu pun turun. Kaum muslimin secara bergelombang mulai berhijrah dari Makkah ke Madinah. Yang terakhir berhijrah adalah Rasulullah.

Sesampainya di Madinah, yang beliau saw. lakukan adalah menegakkan negara Islam (tathbiq ahkamul islam), kaum muslimin mengangkat Rasulullah sebagai Khalifah atau kepala negara, dan hukum Islam sebagai aturannya. Kita melihat Rasulullah pertama sekali membangun Masjid. Masjid yang tidak hanya sebagai pusat ibadah, namun juga tempat membicarakan pengaturan urusan ummat, memikirkan strategi perang, dan juga pusat syiar Islam. Beliau juga mengangkat dua orang sahabatnya sebagai pembantu beliau menjalankan pemerintahan, yaitu Abu Bakar dan Umar.

Hal berikutnya yang beliau lakukan adalah membuat perjanjian dengan orang-orang yahudi di Madinah, mengikat perjanjian dengan mereka agar sebagai warga negara, mereka (yahudi) bisa hidup secara damai berdampingan dengan kaum muslimin dengan jaminan keamanan dan keselamatan dari Negara Islam, tanpa ada perlakuan tidak adil atau menjadikan mereka warga negara kelas dua. Jadi, di dalam Negara Islam itu ternyata penduduknya heterogen, ada berbagai macam suku yang berasal dari Madinah dan Makkah, juga beragam agama dan keyakinan (Islam, Musyrik, Yahudi, dan Nasrani). Namun semuanya berhasil disatukan dalam satu masyarakat Islam.

Wallahu'alam. []