Selasa, 02 September 2014

Liqo Syabab

Subhanallah.. sudah lama saya ga posting tulisan di blog ini, momen Ramadhan dan Idul Fitri 1435 Hijriah terlewat sudah.. >.<. Tapi sebenarnya saya tetap tulis-menulis lho, di grup salah satu sosmed yang selama dua tahun belakangan ini sangat saya gandrungi. Perasaan saya agak gimana gitu ya, kalau tidak repost apa yang sudah saya bagikan di grup WhatsApp bareng teman-teman kampus UI waktu itu, tentu dengan beberapa editan agar lebih enak dibaca. Berikut ini salah satunya, menyusul nanti yang berikutnya ya.. Semoga bisa bermanfaat :-).



*****



Alhamdulillah Liqo Syabab 1435 Hijriah, HTI DPD 1 Jakarta yang berakhir zuhur tadi (24/07/2014) di Bumi Perkemahan Cibubur, sangat berkesan bagi saya.. Liqo Syabab sendiri artinya pertemuan (Liqo) para pemuda (syabab) yang bergabung dalam harokah dakwah Hizbut Tahrir, dilaksanakan di bulan Syawal karena memanfaatkan suasana lebaran atau yang biasa disebut Halal Bihalal :-).

 Mengapa begitu berkesan? Karena saya bisa silaturahmi dengan ibu-ibu syabah Depok, sahabat-sahabat saya sewaktu pertama kali pindah ke kota ini, tepatnya di mahaliyah masyarakat. Tidak terasa, sudah tujuh tahun lamanya tinggal di Depok. Ya, sebelum saya bergabung dengan dakwah ideologis di kampus Universitas Indonesia, saya lebih dahulu bergabung dengan ibu-ibu shalihah ini beserta teman-teman remaja lainnya.

Ketemu juga dengan teman-teman kampus yang lain, subhanallah.. sebagian dari mereka jadi panitia acara Liqo Syabab .. :D. Dan yang tidak bisa dilupakan lainnya adalah ga menyangka bisa ketemu dan ngumpul dengan teman-teman sesama pengemban dakwah Syari'ah-Khilafah dari daerah asal saya, kota Medan. Kebetulan mereka sekarang sudah pada menikah, sebagiannya sudah punya anak, dan sudah pindah ke Depok dan ke Jakarta..

Oke, cukuplah ya rendezvousnya.. :D. Sekarang kita masuk ke materi yang dibahas saat Liqo Syabab di Cibubur. Tausiyah dari Ustadz Tisna DPD Jakarta juga subhanallah makjleb. Kembali beliau mengingatkan kita para syabab untuk istiqomah dan sungguh-sungguh pada thariqoh dakwah yang lurus, tidak tergoda menempuh jalan pragmatis atau jalan lain, yang saat ini banyak digeluti oleh saudara-saudara kita sesama muslim, namun berada dalam harokah yang berbeda.

Semoga dengan keistiqomahan dan kesungguhan kita, target dakwah 2015 bisa tercapai. Salah satunya dengan bertambahnya jumlah syabab menjadi 15,000 orang, khusus di Ashimah/ibu kota saja. Mudah-mudahan dengan ini pertolongan Allah segera turun dan Khilafah yang kita rindukan tegak berdiri. Amin, allahuma amiinn..

Apalagi tausiyah Ustad Hafidz Abdurahman, memaparkan bagaimana mengemban dakwah di zaman yang penuh dengan fitnah seperti saat ini membutuhkan ketaatan setaat-taatnya pada Allah SWT dalam diri tiap syabab. Hal-hal yang buruk dapat menjadi fitnah bagi diri kita, bahkan hal-hal baik pun bisa menjadi fitnah. Seperti contoh di bawah ini..

- Mata kuliah tidak lulus berulang-ulang, kadang menjadi alasan bagi kita jauh dari dakwah, tapi kuliah sudah selesai juga sama, sama-sama dijadikan alasan seperti sebelumnya.
- Yang belum menikah kadang menjadi alasan bagi dirinya untuk tidak optimal dalam dakwah, namun yang telah menikah juga sama, sibuk dengan rumah tangganya.
- Yang istrinya masih satu menjadi fitnah bagi dirinya, tapi yang poligami juga sama, jatuh ke dalam fitnah.
- Yang istrinya tidak cantik menjadi fitnah bagi dirinya untuk melirik wanita lain. Sementara yang istrinya cantik juga sama, sang istri harus berada dirumah, untuk selalu dijaga, tidak boleh kemana-mana, sehingga tidak ikut sibuk dalam aktivitas dakwah.


Masyaallah.. ini jadi self remainder bagi saya sendiri, mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan. Semoga sharing singkat ini dapat berguna bagi saya dan teman-teman yang hadir, maupun yang tadi berhalangan hadir di Liqo Syabab, atau yang kebetulan sedang membaca postingan saya ini, sehingga dapat merasakan aliran energi sebagai penyemangat dakwah..

Ya Allah, rahmatilah para syabab pejuang Syariah dan Khilafah dengan kekuatan iman dan keteguhan jiwa, beri kami kekuatan dalam mengarungi hari demi hari dengan memegang teguh dien Islam, limpahkan kesabaran yang luas di dada kami dalam menjalani setiap ujian dari Mu, bantu kami untuk senantiasa berpikir jernih dan lurus dalam menghadapi cobaan Mu, dan karuniakan kami derajat takwa yang semakin tinggi dan tinggi.. Amin, amin.. allahumma aminn..


*Latepost