Kamis, 27 Desember 2012

Cerita Panitia dibalik Persiapan Konferensi Perempuan Internasional (KPI) yang diadakan oleh MHTI


Masjid di Hotel Sahid tempat diadakannya acara KPI pada Sabtu 22 Des 2012

Subhanallah, acara Konferensi Perempuan Internasional dari Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia sudah berjalan dengan lancar. Semoga target dan tujuan acara tercapai. Berikut ini sedikit cerita dari ku, sie transportasi KPI. Semoga bisa diambil ibrohnya :-).

H-2 (Kamis, 20 Desember 2012)
Pagi itu seharusnya aku ngajar les Ariq jam 07.00, namun karena agak bimbang juga memikirkan persiapan acara yang tinggal 2 hari sementara aku belum booking bis, belum tau kebutuhan panitia apa-apa saja, bagaimana teknis antar-jemput panitia dan peserta, dan seterusnya.. Bismillah, aku sms bunda Ariq izin tidak ngajar les demi supaya bisa ikut rapat jam 09.00 di bogor.

Subhanallah, rapat yang dipimpin oleh bu rezki berjalan lancar sekali pagi itu, banyak belajar aku pada beliau. Awalnya rapat direncanakan sampai zuhur, namun ada banyak sekali pembahasan, sehingga rapat diperpanjang sampai ashar. Sedikit-banyak mulai tergambar apa-apa saja yang harus aku kerjakan. Begini ceritanya:

Untuk memenuhi kebutuhan transportasi peserta KPI, aku dan tim panitia akomodasi dan penginapan saling berkoordinasi. Pertama yang harus kami lakukan adalah antar-jemput peserta dari luar daerah ke penginapan. Kedua, antar-jemput panitia acara ke penginapan. Alhamdulillah untuk antar-jemput pembicara sudah ditangani oleh ibu-ibu kantor DPP.

Untuk yang pertama, peserta yang konfirmasi waktu kedatangan di Bandara Soekarno-Hatta kami arahkan kedua titik, yaitu Pool Damri Kampung Rambutan dan Pool Damri Gambir. Sebab, ada tiga tempat penginapan yaitu Balai Diklat LAN (Lembaga Administrasi Negara), Hotel Onix, dan Wisma Desa TMII. Dua penginapan yang pertama berlokasi di Jakarta Pusat, lebih dekat ke Pool Damri Gambir dan Hotel Sahid tempat acara KPI diadakan, yaitu daerah sekitar Pejompongan, dekat-dekat Slipi, Benhil (Bendungan Hilir), dan Penjernihan. Sementara lokasi penginapan yang ketiga cenderung lebih jauh, yaitu sekitar Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Aku juga baru tau saat rapat bahwa penginapan TMII jadi dibooking untuk memenuhi kebutuhan acara.

Rekan ku di tim penginapan dan akomodasi telah membagi peserta dari daerah mana saja yang nantinya menginap di LAN, Onix, dan TMII. Untuk memenuhi kebutuhan ini, aku dan tim menyediakan satu mobil avanza di Pool Damri Gambir, dan satu mobil innova di Pool Damri Kampung Rambutan. Mobil beroperasi ba’da jum’atan kalo di Gambir, dan sejak jam 11.00 kalo yang di Rambutan, terus bolak-balik dari Pool Damri ke Penginapan hingga malam sampai peserta daerah (Aceh sampai Sulawesi) selesai diangkut.

Untuk yang kedua, ada sekitar 60 orang panitia dari tim acara yang minta diangkut dari bogor ke penginapan LAN. Oya, sebagai informasi, kita booking 3 gedung di penginapan LAN (sekitar 45x3=135 kamar). Sebagian besar panitia ditempatkan disini, hanya sedikit peserta yg menginap di LAN. Tim Acara minta diangkut hari Jum’at pagi jam 07.00 dari terminal Bubulak, Bogor karena jam 09.00 pagi mereka harus latihan di aula LAN Jakarta. Lalu ada panitia Timkam (Tim Keamanan) Bogor yang minta tolong diangkut pada hari-H, sabtu pagi jam 02.30 di suatu daerah bernama Mawar  di Bogor, entahlah, akupun tak tau dimana itu posisinya. Disini ada sekitar 30 orang Timkam Bogor.

Masya Allah.. masih ada lagi Timkam dari kampus UIN dan juga tim sekret dari UNJ yang buat registrasi peserta, aku minta mereka untuk booking bis sendiri dari tempat masing-masing menuju Hotel Sahid.
Untuk 60 orang tim acara yang berangkat jum’at pagi jam 07.00 dari terminal Bubulak, Bogor; alhamdulillah masih bisa booking bis Bintang Tiga Bogor. Itu juga baru booking pada hari kamis jam 15.30 selesai rapat panitia, Masya Allah... kantor Bintang Tiga tutupnya jam 16.00, alhamdulillah transaksi bisa lewat transfer atm. Bis Bintang Tiga ini hanya buat dropping panitia dari bogor ke LAN, setelah selesai, bis Balik lagi ke Bogor. 1,3 juta nih biayanya.. heuheu.. tak apalah.

Lalu bagaimana dengan bis untuk hari H? Tsumma Alhamdulillah ketemu setelah nyari di internet, sebab bis Bintang Tiga sudah fullbooked, kehabisan ceritanya. Trans Mulia nama bis untuk Sabtu hari-H, booking buat seharian dari bogor ke jakarta, mondar-mandir jakarta, dan balik lagi ke bogor. Wew.. ini lebih mahal tentunya, 3,3 juta (T_T).

****

Seharusnya rencanaku adalah, setelah selesai rapat pd hari kamis di Bogor, langsung pulang ke depok untuk persiapan menginap di LAN pada hari jum’at. Namun, karena kesorean ke atm untuk transfer biaya Bis Bintang Tiga, aku terjebak hujan sampai malam, sehingga menginaplah aku di sekret bogor kamis malam itu. Rencanaku, Jum’at pagi sebelum pulang ke depok bisa nelpon ke para ketua rombongan yang sampai di Jakarta pada hari Jum’at untuk memberitahukan mereka harus ke Pool Damri mana, Kampung Rambutankah atau Gambir? Ternyata ini tidak mudah, butuh waktu agak lama juga nelpon sekitar 15 orang ketua rombongan, dari Aceh sampai Sulawesi.

Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 07.00, aku masih berkutat dengan HP, catatan, dan nomor telepon. Subhanallah, aku diburu janji berikutnya, 4 orang ponakan menunggu kehadiranku di rumah abang di depok karena umminya harus pergi mengambil dua raport. Tunda dulu mandi pagi dan sarapan, nanti saja di rumah abang. Kupacu motor dari bogor menuju depok, kurang lebih 45 menit, alhamdulillah selamat sampai di rumah, hehe. Di rumah abang, setelah abang dan kakak iparku pergi, kembali aku berkutat dengan HP yang tak henti berdering. Kulanjutkan menghubungi para ketua rombongan daerah, disambi menelepon bis Trans Mulia, dan seterusnya.

Tanpa terasa, hari semakin siang, kakak iparku sudah kembali dari sekolahan, Alhamdulillah nilai raport keponakanku bagus dan baik, ada yg peringkat kedua di kelas, Alhamdulillah. Ku tak bisa berlama-lama lagi, segera aku menuju kosan mengambil perlengkapan seadanya buat nginap di LAN, kemudian ke atm untuk melunasi pembayaran bis Trans Mulia, lalu ke penginapan LAN Pejompongan. Tapi langit mulai menampakkan awan hitam, pelan namun pasti titik hujan mulai turun dari langit. Bismillah, pelan kukendarai motor menuju Jakarta. Macet, parah. Berulang kali aku menepi untuk mengangkat telpon dan membalas sms. Baru pertama kali itu aku pakai headset di HP hanya untuk mendengar ada sms masuk atau tidak.

Parahnya kemacetan dari Depok ke Pasar Minggu, ternyata tak separah kemacetan dari Pancoran ke Slipi, banjiiirr.. Masya Allah, pantesan sepupu ku ga betah tinggal di Jakarta sehingga pindah ke Medan, kemacetan yang seakan tak ada solusi inilah penyebabnya. Astaghfirullah.. Tiga jam, selama itu waktu yang kutempuh dengan motor dari Depok ke Pejompongan. Waw.. rekor nih.. :-(

Sesampainya aku di Penginapan LAN, ku cek kembali sudah bagaimana perjalanan penjemputan peserta KPI dari Pool Damri ke penginapan. Alhamdulillah cukup lancar penjemputan peserta di Pool Kampung Rambutan, namun tidak begitu keadaannya di Pool Gambir. Harapan bisa cukup sering mondar-mandir, ternyata karena hujan dan macet parah, mobil penjemputan hanya bisa mondar-mandir kurang lebih 4 kali saja. Aku dan tim menyarankan ketua rombongan daerah untuk naik taksi, sebab bila menunggu mobil penjemput akan memakan waktu sangat lama.

Oh iya, ada satu masalah lagi.. ternyata penginapan LAN itu saat hujan juga kerendam banjir, innalillahi wa innailaihi rojiun.. aku baru ngeh mengapa ada perahu karet di dekat kantor LAN, rupanya sebagai persiapan menghadapi banjir yang tiba-tiba datang, kirain hanya persiapan sebagai bentuk kesiagaan dari pihak LAN, ternyata aku terlalu polos ya, masya Allah... -_-“.

Kemudian, beranjak pukul 21.00 masih hari Jum’at di penginapan LAN, aku mendapat sms dari dua ibu panitia konsumsi yang minta diantarin ke angkot terdekat dengan LAN, baliau harus segera pulang ke rumahnya supaya pagi hari bisa ke hotel Sahid, dan satunya itu lho..sudah agak sepuh juga kelihatannya, Subhanallah.. Bismillah, tarik tiga, aku coba bonceng dua ibu itu dengan motor, waw.. Allahu Akbar :-). Salah satu ibunya bertanya, “Fatma, kamu itu kecil-kecil kuat juga ya? Kamu asalnya dari daerah mana sih? Padang, Palembang, atau mana nih?”, aku jawab aja sambil senyum-senyum “saya orang batak bu”. Wew.. si ibu yang satunya spontan bilang “Horas bah, habis beras makan gabah, hahahaha..”. kita lucu-lucuan di tengah malam yang dingin dan gelap.

Ku minta izin mewakili 2 orang ibu dari panitia konsumsi itu untuk ambil alih tugas mereka memesankan pizza di PHD buat sister-sister Pembicara KPI yang lagi ngumpul buat final checking di Hotel Sahid, kabarnya mereka udah malam gini belum makan. Kasian juga kalo si ibu konsumsi nanti pulangnya semakin larut bila harus ikut nyinggah di PHD, mereka ga ikut nginap di LAN soalnya.

Beres mesan pizza, pulsa ku habis. Singgah lah aku ke Alfamidi buat beli pulsa. Eh di sini ada kejadian yang merusak pemandangan kuh.. ada seorang perempuan dewasa tengah malam belanja di Alfamidi tapi pakai baju kekecilan, astaghfirullahal’adzim.. kuat-kuat aku ghodul bashor, aku malu ngelihat dia. Itu gimana ya si abang-abang kasir Alfamidi menghadapi pembeli kayak gitu..? Masya Allah.. jauhkan kami dari perilaku seperti itu ya Allah.

Aku masih harus lanjut ke penjemputan berikutnya, dua orang temanku dari sie acara dan sie media publikasi minta dijemput di jalan Sudirman untuk menginap di LAN. Si uni meneleponku “fatma, afwan.. uni udah sampai di Landmark, ini teh selanjutnya kemana?” terdengar suaranya uni yang asli padang dengan logat sunda bogor. Wah, aku juga ga tau itu letaknya dimana, posisiku sendiri berdekatan dengan abang-abang ojeg Benhil. Bertanyalah aku dengan sopan pada mereka, “Maaf pak, mau tanya, teman saya ada di Landmark, sementara saya harus menjemput mereka di jalan Sudirman ini untuk ke daerah Pejompongan, kira-kira saya ke arah mana ya?”

Si bapak ojeg ngasi tau kalo posisi si uni ada di ujung jalan Sudirman di dekat jalan Thamrin, bundaran HI dong itu.. jauhnya.. (T_T). Aku minta saran ke beliau kira-kira bagaimana solusinya, Alhamdulillah cuma diminta naik Kopaja atau Metro Mini arah Semanggi lalu turun di Halte Atmajaya sebelum Balai Sarbini. “Baik fatma, uni cari angkutannya, do’akan ya..” jawab uni setelah kusampaikan saran dari bapak ojeg. Hmm.. masalah belum selesai ternyata, uni kelewatan, bis melaju dengan kencang dan penumpangnya kepadatan, jadilah uni diturunin sama kondektur bis di Semanggi seberangnya DPR-MPR RI. “Un, jalan mundur ya sampai kampus Atmajaya, lalu nyeberang jembatan ke jalan Sudirman sebelah kanan, nanti ketemu aku di situ” pinta ku di telepon. Dengan mengerahkan segala keikhlasan di hati, uni dan temannya berjalan mundur kurang lebih 1,5 km, ditengah malam dingin. Alhamdulillah sampai juga. Setelah bertemu di Halte Bendungan Hilir, kami pun berangkat menuju penginapan panitia di LAN. Bismillah, aku bonceng mereka berdua naik motor. Bapak-bapak ojeg nawarin jasa bantuin ngantar, lalu aku bilang ke mereka.. “Maaf pak, bukan mahrom, jadi ga boleh dibonceng, terima kasih banyak atas bantunanya”. Lalu kita pergi meninggalkan bapak-bapak ojek Benhil yang penuh tanda tanya.

Di penginapan, tepar aku sebentar, sambil mengingat-ingat.. aku sudah sholat isya belum ya? Jam di HP menunjukkan hari Sabtu, tanggal 22 Desember skitar pukul 00.30. Baju dan kaos kaki yang basah selama naik motor  membuat ku meriang, ku tanya ke rekan sie penginapan, “afwan, ada panitia medis kan ya? Aku sedikit limbung nih.. gmn ya?”, dia jawab “wah mba, tim medis ga ikut nginap di LAN.. bagaimana ini?”,“oh begitu, ya tak apa-apa, aku coba minum habatusaudah dulu, mudah-mudahan bisa mendingan” jawabku. Subhanallah, Allah sesuai prasangkaan hambanya, seusai minum habbat, sholat isya, dan mengganti pakaian, tenagaku pulih kembali. Cukup untuk hari ini, Bismillah.., aku pejamkan mata tidur beberapa jam untuk kembali bertugas pukul 03.00.

(bersambung)

Rabu, 19 Desember 2012

(Kepon) Anak (an) ku, Ufi dan Thofa


Namanya Murfidah, dipanggilnya ufi, kadang-kadang suka dipanggil piyu (seperti suara kucing temannya Timi di Timi's Time, film kartun kesukaannya ^^). Cantik kan? dia ini keponakanku paling bungsu, untuk sementara ini, hihi :D..

Waktu siang itu, dia lagi duduk di mobil-mobilan. Digoyang-goyangin ternyata malah ketiduran.. hebat ya, ga pakai jatuh, seimbang lho, selama beberapa menit sebelum aku sadar kalau si ufi ketiduran.. wah wah.. anak kecil yang satu ini benar-benar menggemaskan.. :D :D
Suatu ketika, si thofa abangnya ufi bermain gendang sambil dengarin lagu dari artis favoritnya, Maher Zain lagu yang ada namanya disebut di situ (kalau ga salah ada kata "musthofa" dalam lirik lagunya, itu kata thofa lho yaa). "tak, duk, tak, duk, duk, tak.. " :D


ufi segera ikutan main gendang tanpa banyak ngomong (emang belum bisa ngomong kalee ^^v). kalo diterjemahin mungkin gini bahasanya ufi "aku juga mau, abang main gendang bareng dooong, kan kata ummi harus berbagi.. " ^_^
"tak, duk, tak, tak, duk, duk, duk, tak.." suara gendang bertalu-talu hasil kompilasi ufi dan thofa diiringi backsound Maher Zain yang berjudul Assalamu'alaika ya Rasulallah ^^"


Nah, yang ini kisahnya thofa. ceritanya dia ditinggal sama ummi di rumah, ga dibawa ngaji,soalnya lagi giliran ufi yang ikut ngaji digendong ummi. sebagai hadiah karena udah jadi anak yang baik di rumah adalah jalan-jalan beli es krim.. siap-siap dulu beli es krim ke indoma**t pakai topi dan kaca mata, eng ing eng :D


Oya, kita ga naik motor lho, tapi PP jalan kaki buat beli es krim, pulang ga naik ojeg, bukan karena bibi ga ada kocek, tapi krn ga syar'ie dibonceng bang ojeg. hehe.. jeg, jeg, jeg. Subhanallah.. thofa asyik sekali makannya.. ckckck :-)
 
Yup, dalam sekejap es krim pun ludes, bersih meeenn, ga pakai belepotan or apa itu namanya.. emm, tumpah di baju atau netes di lantai. wah, wah, wah.. sini sini take a pict dulu :D
Satu lagi kisah si Musthofa, thofa berkata sebelum berangkat ke sekolah "ummi, mana kaca matanya thofa? kan naik motor harus pakai kaca mata". "tunggu-tunggu, sini bibi foto dulu biar tambah ganteng.." kata saya ^^". klik! lho, ko' ga ada senyumnya difoto?
I said "Ayo foto sekali lagi, tapi pakai senyum ya.." wah, unyu nyaaaa :)))

Notes.
Ini baru dua orang dari sebelas keponakan ku, insya Allah menyusul kesembilan lainnya.. nantikan kami di episode berikutnya ya, jangan sampai ketinggalan.. Bye bye ^o^

Musthofa, 17 Mei 2009
Murfidah, Desember 2011