Rabu, 24 Juli 2013

15 Ramadhan 1434 H

Maafkan aku.. Postingan ini loncat deh ke tanggal 15 Ramadhan..
rasanya ga enak juga ya harus mengingat-ingat apa yang sudah kita lakukan berhari-hari lalu, bila tidak langsung menuliskannya. ya.. pastinya hal ini tidak akan berat bila sudah rutin dilakukan setiap hari. Sama seperti postingan berikut ini.. artikel yang sudah lama sekali, namun begitu berkesan isinya..

 
Fatma 
Sesungguhnya, hisab pd hr kiamat akn terasa ringan bg org2 yg t'biasa/selalu m'hisab diri ktika di dunia (Al Hadis).
 
Fatma 
bertambahnya amal shalih, dosa2 berkurang krn makin jarang melakukan maksiat, semangat ibadah smakin bergelora, …
Fatma 
pengorbanan di jalan Allah makin besar, akhlak makin terpuji, makin ikhlas, tawadhu, wara', smakin menjaga tiap amanah, …
Fatma 
semakin bertaqarrub (dekat) dengan Allah.
Fatma 
Bila kita tdk bermuhasabah, bisa jadi merasa tdk ada kurang dlm diri, merasa diri baik2 saja, padahal …
Fatma 
boleh jadi iman makin rapuh, ketakwaan makin terkikis, shalat tdk lg khusyu', amal shalih sdh jauh b'kurang, …
Fatma 
dosa2 makin b'tambah, semangat dakwah hampir2 padam, pengorbanan di jalan Allah makin menipis, akhlak makin jauh dr Islam, …
Fatma 
mulai makin sering muncul ketidak ikhlasan, ketidakwadhuan, ketidak-wara-an, ketidakamanahan, …
Fatma 
makin jauh dari Allah -_-
Fatma 
Maka, sudahkah kt merasa bersalah dan berdosa, ketika …
Fatma 
lalai dan tidak khusyu' dlm shalat? jarang mengkaji Islam? melalaikan banyak amanah dakwah?
Fatma 
sering melihat hal-hal haram? mendengar hal-hal yang sia-sia? melakukan hal-hal subhat?
Fatma 
merasa bersalah saat jarang shalat malam? saat subuh sering terlambat? saat tidak lg mampu shalat sunnah?
Fatma 
merasa bersalah saat tak lg mampu puasa sunah? saat jarang membaca Al Qur'an? saat tak lg mampu menangis ktika berdo'a? :-(
Fatma 
coz muhasabah setahun sekali, tak mungkin bisa deteksi seluruh dosa stp hari/stp waktu...
Fatma 
Astaghfirullah... -_-
 

Kamis, 18 Juli 2013

8 Ramadhan 1434 H

Pernah ga sih, kalian merasa berguna buat orang lain? Kira-kira saat apa ya rasa itu muncul? Biasanya sih rasa itu akan muncul secara alami saat kita bisa kasi bantuan untuk orang lain, begitulah fitrahnya manusia.

Namun terkadang kita ga punya sesuatu yang bernilai atau berharga untuk dibagi dan diberi. Ternyata, memberikan sedikit keluangan waktu untuk mendengar curhat seorang teman, serta memberikan sedikit saran dan pendapat juga bisa jadi salah satu bentuk bantuan lho, teman :-)

Seperti apa yang aku alami hari itu. Awalnya kita hanya ngobrol-ngobrol biasa aja di kosan. Lama-kelamaan jadi obrolan serius ke arah Islam. Aku juga ga nyangka bahagianya reaksi dari temanku itu setelah menerima saran-saran pemecahan masalahnya dari ku.

Rasanya itu indah saat aku yang tidak punya adik kandung, namun bisa kasi saran kepada teman yang kebetulan anak tertua dan memiliki beberapa orang adik. Saran bagaimana idealnya seorang kakak mendidik adik-adiknya agar mau mengkaji Islam dan bertanggung jawab di keluarganya, terutama untuk menjadi dewasa dan menghormati orang tua. Pelajaran PPKN banget ya.. hahaha.. tapi ini tuh beda sob ;-).

Sudah sekian kali, kembali malam itu aku buktikan apa yang sering ku dengar dan sampaikan. Bahwa "apa yang menurut kita ringan, belum tentu ringan dihadapan orang lain. Dan apa yang menurut kita berat, belum tentu berat pula di hadapan orang lain." So, keep move on.. ^_^

7 Ramadhan 1434 H

Wah.. akibat menunda sedikit menulis Blog, tak terasa ini sudah masuk Ramadhan yang ke sembilan.. Okelah, tak apa-apa.. tinggal flash back sedikit, apa saja ya yang aku lalui saat 7 Ramadhan.. :-)

***
Oh iya, barusan aku lihat FB ku di Fatmah Ramadhani Ginting.. aku baru ingat, waktu hari selasa itu lagi berkesan banget baca tulisannya ustadz Arief B. Iskandar. Let's check it out :-)

#Doa

Suatu ketika, dalam Perang Badar, Rasulullah saw. pernah meminta pertolongan kepada Allah Swt. dan berdoa kepada-Nya begitu lama, begitu khusyuk dan sungguh-sungguh hingga baju luar Beliau jatuh. Lalu Abu Bakar ra. berkata kepada Beliau, “Wahai Rasulullah, sudah cukup doamu kepada Tuhanmu. Sungguh, Dia akan menunaikan apa yang telah Dia janjikan kepadamu.” (HR Muslim, at-Tirmidzi dan Ahmad).

Abu Bakar benar. Allah Swt. kemudian memberikan kemenangan kepada Rasulullah saw. dan kaum Muslim dalam Perang Badar atas orang-orang kafir.

Ketika hijrah, Rasulullah saw. melepaskan ‘panah’ doa kepada Suraqah. Tiba-tiba, kuda Suraqah terperosok ke tanah setiap kali terkena ‘panah’ doa Rasulullah saw. Suraqah baru berhenti dari kesalahannya setelah berjanji kepada Rasulullah saw. dan Abu Bakar ra. bahwa ia akan membiarkan keduanya meneruskan perjalanan (HR al-Bukhari, Muslim dan Ahmad).

Dengan doa pula, Nabi Nuh as. beserta kaum Mukmin diselamatkan oleh Allah Swt., sementara orang-orang kafir ditenggelamkan (QS al-Qamar [54]: 10-14); Nabi Yunus as. diselamatkan oleh Allah dari perut ikan paus (QS al-Anbiya’ [21]: 87-88); Nabi Ayyub as. diangkat musibahnya oleh Allah (QS al-Anbiya’ [21]: 83-84); Nabi Musa as. diselamatkan oleh Allah dari kejaran Fir’aun dan pasukannya (QS al-Qashash [28]: 21).

Contoh-contoh semisal ini sangat banyak. Karena itu, doa tidak bisa dianggap sepele. Para nabi dan rasul, termasuk Baginda Rasulullah saw. sendiri biasa berdoa, bahkan dengan kadar yang sangat luar biasa. Sebab, selain merupakan bentuk ibadah kepada Allah, doa juga merupakan faktor penting bagi datangnya kebaikan, hilangnya keburukan, turunnya rahmat, sirnanya penderitaan dan tercapainya kemenangan.

Karena itu, setiap aktivis Islam hendaknya terbiasa memanjatkan doa dan memohon kemenangan kepada Allah Swt. demi kejayaan Islam dan kemuliaan kaum Muslim. Jika ia ingin mengajak seseorang untuk berkomitmen dengan Islam, hendaknya ia berdoa kepada Allah agar memberinya hidayah melalui perantara dirinya. Jika ia telah membuat suatu rencana dakwah, hendaklah ia memperbanyak berdoa kepada Allah agar rencana dakwahnya sukses dan penuh berkah.

Sungguh aneh kalau ada aktivis Islam yang jarang berdoa untuk kemuliaan Islam dan kemenangan dakwahnya. Sama anehnya jika ia tidak pernah mendoakan kedua orangtuanya, saudara-saudaranya, para sahabatnya dan kaum Muslim secara umum.
Yang juga aneh, ada aktivis Islam yang tidak pernah sekalipun mendoakan atau memintakan ampunan untuk amir atau qiyâdah-nya, guru atau ustadznya—yang selama ini mengajarinya ilmu-ilmu agama dan membinanya—baik saat mereka hidup maupun setelah mereka meninggal dunia.

Padahal, lihatlah Imam Ahmad, yang selalu mendoakan Imam Syafii, gurunya, setiap usai shalat. Suatu ketika ia berkata kepada putra Imam Syafii, “Ayahmu adalah salah seorang dari enam orang yang selalu aku doakan setiap usai shalat.”

Setiap aktivis Islam hendaknya mengingat di dalam doanya siapa saja yang pernah berkontribusi besar untuk Islam; misalnya mereka yang pertama kali berdakwah ke jalan Allah di daerahnya, kampusnya atau negaranya. Dulu Kaab bin Malik ra. sering mendoakan Saad bin Zurarah ra. dan memintakan ampunan kepada Allah Swt. untuknya setiap kali mendengar azan shalat Jumat. Putra Kaab bin Malik sampai bertanya, “Ayah, mengapa setiap kali mendengar azan shalat Jumat, Ayah mendoakan Saad bin Zurarah?” Kaab bin Malik berkata, “Anakku, Saad bin Zurarah adalah orang yang pertama kali menyelenggarakan shalat Jumat di Madinah.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan al-Hakim).

Setiap aktivis Islam sejatinya membiasakan diri mendoakan pendiri sekaligus perintis gerakan dakwahnya; para pendahulunya dalam jamaah dakwahnya yang telah meninggal dunia; amir dan qiyâdah-nya; para pengurus, musyrif dan para dâris-nya; juga mendoakan seluruh aktivis Islam yang berjuang untuk menolong Islam dan kaum Muslim.

Aktivis Islam juga hendaknya rutin mendoakan para tawanan Muslim di seluruh dunia. Mereka lebih berhak didoakan. Sebab, mereka banyak yang menderita dan mengalami berbagai macam kesulitan yang tiada henti; mereka berada di tangan musuh yang dapat berbuat apa saja terhadap mereka.

Rasulullah saw. pernah melakukan doa qunut selama sebulan penuh ‘hanya’ untuk mendoakan tiga tawanan Muslim di Makkah. Ketika itu orang-orang musyrik menyiksa mereka dan merayu mereka untuk murtad dari Islam. (HR al-Bukhari, Muslim dan Nasa’i).

Setiap aktivis Islam juga hendaknya biasa mendoakan keburukan atas musuh-musuh Islam dan kaum Muslim yang memerangi Islam serta menghalang-halangi manusia dari jalan Allah. Mereka juga harus mendoakan keburukan atas gembong-gembong kafir, tokoh-tokoh sekular dan kroni-kroni mereka; sebagaimana dulu dilakukan oleh Rasulullah saw. Beliau melakukan doa qunut sebulan penuh guna mendoakan keburukan atas Ri’il, Dzakwan dan Ushaiyyah yang membunuh para Sahabat Beliau di Sumur Ma’unah (HR al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, an-Nasa’i dan Ahmad). Beliau juga mendoakan keburukan atas Kisra Raja Persia, yang merobek-robek surat Beliau. Beliau berdoa kepada Allah agar merobek-robek Kerajaan Kisra hingga hancur (HR al-Bukhari dan Ahmad).

Setiap aktivis Islam juga hendaknya tidak lupa mendoakan orang-orang awam kaum Muslim agar mereka mendapat hidayah dan taufik serta kembali pada kebenaran dan jalan lurus; lebih khusus lagi mendoakan generasi muda kaum Muslim. Hal ini penting dilakukan demi meniru Rasulullah saw. yang berdoa, “Ya Allah, ampunilah kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak tahu.” (HR al-Bukhari, Ibnu Majah dan Ahmad).

Semua itu Beliau lakukan demi semakin banyaknya manusia yang mendapatkan hidayah dan taufik hingga mereka masuk Islam, sekaligus menjadi pendukung dakwahnya, agar agama Allah ini cepat menyebar; hukum-hukum-Nya segera tegak; dan ‘izzah al-Islâm wa al-Muslimîn segera terwujud.

Semoga kita pun terbiasa memanjatkan doa sebagaimana doa-doa yang biasa Rasulullah saw. panjatkan. Wa mâ tawfîqî illâ billâh. [Arief B. Iskandar]


Selasa, 16 Juli 2013

6 Ramadhan 1434 H

Senin, 15 Juli 2013 itu hari pertama buat anak-anak sekolah masuk semester ganjil di tahun ajaran baru. Begitu juga dengan keponakan-keponakan ku di Depok. Mari saya perkenalkan lima orang ponakan dari abang ku, Abdul Rauf Ginting :-)

1. Mumtazah Abdul Rauf (akhwat)
2. Munifah Abdul Rauf (akhwat)
3. Majidah Abdul Rauf (akhwat)
4. Musthofa Abdul Rauf (ikhwan)
5. Murfidah Abdul Rauf  (akhwat)

Si Mumtaz kakak yang paling besar sekarang duduk di kelas 5 SD, adiknya Iffah kelas 3 SD, dan Jiddah masuk kelas 1 SD. Nah yang spesial itu adalah Jiddah. Setelah tiga tahun di PG dan TK, sekarang dia masuk SD, pagi-pagi sebelum berangkat ke sekolah dia senyum-senyum gitu.. trus waktu aku ajak ngobrol "Selamat ya Jiddah, hari ini hari pertama masuk SD, di bulan ramadhan lagi.. :)". Trus apa coba jawabnya, "emm... takut. takut.." Yaelah, bilang takut tapi sambil senyum-senyum.. saya sebagai bibi jelas ga percaya dong, qiqiqiq.

Mungkin dia grogi, tapi malu menyampaikan. Akhirnya malah jadi nangis karena ngerasa digodain sama Ayah dan kakak-kakaknya. Duh, unpredictable banget deh bocah-bocah ini.. Maksudnya kita ikut senang karena hari ini adalah hari spesial, eh malah dianya ngambek. Ada-ada aja ya anak kecil itu :D

Kalau Musthofa, satu-satunya anak cowo masih kelas TK-A. Jadi, mereka ini rapi banget urutannya. Semua beda usia 2 tahun. Yang beda cuma Urfi ponakan paling kecil, beda usianya 2,5 tahun dengan Thofa. Ini dia foto-foto ponakan ku ^_^

Ki-Ka: Iffah, Mumtaz, dan Urfi

Ki-Ka: Urfi, Jiddah, dan Thofa :-)

Majidah

Kakak Iparku dan Musthofa

Yah.. Urfi ditinggal sendirian deh, kakak-kakak dan abangnya lagi pada sekolah :-)
 ***
Senin sore, aku ikut acara Kajian Ngabuburit di Selasar Selatan Masjid UI. Ngabuburit sendiri kalau ga salah artinya melakukan kegiatan di sore hari sambil menunggu waktu berbuka puasa. Dari pada Ngabuburitnya diisi dengan jalan-jalan, nonton tv, tidur-tiduran di kamar, atau bengong sendirian, lebih jauh bermakna kalau diisi dengan mengkaji Islam :-).

Judul Kajian Ngabuburit hari itu adalah "Lets make Habits with Ramadhan", Pembicaranya Dr. Prastuti mantan dosen FK UI yang sekarang udah pindah jadi dosen di FK UIN. Setelah acara Ngabuburit, dilanjutin deh dengan acara bukber, Alhamdulillah.. mari santap ta'jilnya... nyam nyam.. :D :D

Peserta Kajian yang berasal dari Farmasi, Psikologi, Vokasi, Kesehatan, dan Ilmu Budaya UI. Yeay!

Hmm... gini nih peserta tarawih malam ke-7 di Masjid UI ^^


Oya, senin siang kita kedatangan teman yang baru pulang dari Malaysia. Dibawain oleh-oleh nih.. Alhamdulillah ^,^


Sekian dulu, nantikan kisah ku selanjutnya di 7 Ramadhan.. :-))


Minggu, 14 Juli 2013

5 Ramadhan 1434 H

Mau cerita apa ya hari ini..

Did I pass this fifth day of ramadan with a special one? let's see, I just cleaned the house with my sister all day long. We designed the living room so it looks so wide, so we could held many programs in our house. Such halqah, meeting, dirasah, watching tv, and many more.

Oya, alhamdulillah tilawah ku sudah sampai Al A'raf: 60. Hmm.. masih banyak juga ya.. Bismillah, semoga dimudahkan untuk mengkhatamkan 30 juz Al Qur'an :-)

***

Mau nanya nih guys, apa sih yang paling disukai saat nulis di blog sendiri? :-)
kalau aku paling senang waktu lihat Blog traffic, sejak aku posting dua tulisan yang kemarin, cukup banyak juga ya yang berkunjung ^_^. Uniknya, asal pengunjung blog untuk bulan ini lebih banyak dari Amrik dibanding dari Indonesia.. ah, tapi blog saya ini belum ada apa-apanya kalau dilihat dari jumlah pengunjung. Coba ya kalau para pengunjung itu meninggalkan sedikit komentarnya setelah baca-baca blog ini.. hemm.. senangnya punya banyak teman :D

yuk ah, kita lihat dulu kayak apa sih blog trafficnya aku ^_^ ^_^


 Buat teman-teman dari Amrik sana, jangan lupa ya tinggalkan komentarnya setelah membaca blog sederhana ini.. hihihihi

~Salam, Fatmah Ramadhani Ginting



Sabtu, 13 Juli 2013

4 Ramadhan 1434 H

Sabtu, 4 Ramadhan 1434 Hijriah. Alhamdulillah hari ini begitu bermakna. Ada tiga agenda dakwah yang semuanya bisa berjalan lancar. Semangat sekali menjalani hari sabtu ini, kebayang di kepala gimana melimpahnya pahala yang dijanjikan Allah bagi kita yang menunaikan kewajiban di bulan ramadhan. Bismillah.. Insya Allah :-)


3 Ramadhan 1434 H

Waktu itu, hari Jumat 10 Juli, tepatnya puasa ramadan hari ketiga; emmm ada sedikit masalah di rumah kosan kita yang baru. Genteng rumah bocor waktu hujan, entah kenapa kebocoran itu tepat di atas kamar saya.. oh nooo... langsung deh pagi itu sms ke Oma Ismet siempunya rumah minta tolong tinjau lokasi dan memperbaiki apa yang mesti diperbaiki.

Gawat, sewaktu sending sms.. laporannya gagal! Hoh.. ternyata pulsa buat sms/telpon udah habis. Dan butuh waktu juga buat beli pulsa. Alhamdulillah-nya aku langsung ditelpon setelah sms terkirim :-). Runding-runding sebentar, akhirnya 2 orang mas-mas pun dikirim ke rumah kita buat perbaiki genteng yang bocor.

Weitsss... ternyata aku sendirian di rumah saat tukangnya sedang meluncur, adik-adik kosan lagi ada urusan semuanya ke kampus, ke jakarta, ke mana-mana! Ga mungkin dong nerima tamu laki-laki masuk ke dalam rumah. Coz mereka itu laki-laki asing, bukan mahrom-nya aku. Sempat muncul ide minta tolong teteh tetangga buat nemanin aku sebentar, ternyata si teteh sedang ga di rumahnya, lg belanja ke warung.. heuheu --"

Jam 11 tepat datanglah mereka buat memperbaiki. Ternyata mas-masnya juga ga bisa lama-lama karena harus sholat Jum'at. Sempat bingung aku mau gimana, akhirnya beraniin diri ngomong ke tukangnya

Saya: Silahkan mas, masuk aja ke dalam rumah untuk memperbaiki apa-apa kerusakan yang tadi saya bilang
Mas-mas: Oh, iya mba
Saya: Maaf, saya di sini aja nunggu di teras luar, ga bisa menemani karena saya sedang tidak ada teman di rumah
Mas-mas: Oh iya mba, kita naik ke gentengnya dari luar aja pakai tangga
Saya: Oh gitu, baiklah kalau begitu (dalam hati bersyukur) :-)

Ternyata kalau kita berusaha untuk tunduk pada aturannya Allah SWT, misalnya seperti yang barusan aku alami ini, insya Allah akan ada aja jalan keluarnya.


**

oke, sekian dulu.. bye bye (^_^)v

Kamis, 11 Juli 2013

2 Ramadhan 1434 H

Sebenarmya dalam Islam itu pergantian hari dimulai waktu Maghrib. Kemarin hari Rabu tanggal 10 Juli 2013 setelah sholat Isya, umat Islam menunaikan sholat tarawih. Yup, karena memang sudah terjadi pergantian hari dalam Islam, lebih tepatnya lagi sudah masuk tanggal 1 Ramadhan 1434 H. Hal ini berbeda dengan pergantian hari dalam kalender Masehi yang berlangsung pada pukul 00.00.

Nah, kalau postingan sebelumnya tentang kesan yang saya lewati saat sholat tarawih di malam 1 Ramadhan, sekarang saya mau cerita sedikit kesan berbuka puasa di hari pertama bulan mulia ini. Yuk, kita cekidot fotonyah :D

Aku dan dek Cory Soneti, mahasiswi FIB UI jurusan sastra cina, xie xie :D

ehem..
Jadi, hari pertama puasa aku pilih berbuka di Masjid Ukhuwah Islamiyah (MUI), kampus UI Depok. Seperti tahun-tahun sebelumnya (dan memang udah jadi tradisi juga kayaknya), MUI selalu menyediakan makanan-makanan untuk berbuka puasa, atau ta'jil kita sering menyebutnya. Dan ini sudah tahun keberapa ya aku ikut menikmati ta'jil di sini? :D.

Yang perlu dicatat, ta'jil ini gratis alias ga dipungut bayaran. Kalau buat mahasiswa kampus yang belum mudik saat ramadan, ini tuh solutif banget deh pokoknya.. xixixixi.. sekitar 30 menit sebelum adzan maghrib, ta'jil sudah tersusun rapi di selasar selatan lantai satu MUI. Dibantu sama bapak-bapak marbot dan adik-adik Forum Remaja Masjid.. Alhamdulillah, makanan dan minumannya sudah dijejer rapi. Lain kali aku capture makanan-makanannya deh, jadi stay tune di blog ku ini ya.. :-))


**


Lanjut ke cerita berikutnya. Jadi, malam setelah shalat tarawih, aku dan temanku pindahan ke kosan yang baru. Dekat sih, masih di Jalan Margonda, tapi ya kalau ngangkutin barang harus muter-muter juga. Kita sudah mulai packing sejak beberapa hari sebelumnya, coz itu barang-barang.. bejibun. Jadilah kita moving mulai jam 9 sampai 11 malam, wahahaha... mudah-mudahan berkah apalagi ini awal bulan Ramadan, ajang latihan menempa diri menjadi lebih baik, lebih ikhlas, lebih berkorban, lebih pengertian, dan seterusnya. Terima kasih juga ke bapak supir angkot yang sudah banyak bantuin kita dan ngasi harga sesuai kemampuan kita-kita, hihihi ^^b. Semoga rizkinya lancar ya pak..

setelah pindahan, nyari makan deh buat sahur.. mata udah sepet, badan udah pegel, muka udah kuyu.. tapi, momen-momen kayak gini emang pantas untuk diabadikan.. :D




ni dia si Farah, the only one friend saat pindahan. Udah males dia sebenarnya, tapi akhirnya mau difoto juga setelah agak-agak dipaksain, xixixixi...

Me and her, buat ngilangin haus kita pesan air jeruk anget buat berdua.. cie cie, so sweet ya kita :-D

Ini barang-barangnya, sebagian udah pada dimasukin ke dalam kamar. Maaf ya fotonya tidak seindah foto yang di atas.. qiqiqiqiq ;-)

Saya Fatmah Ramadhani, sekian dan sampai jumpa.
*gaya anchor liputan6*

Rabu, 10 Juli 2013

1 Ramadhan 1434 H

Alhamdulillah, akhirnya kita dipertemukan kembali dengan bulan suci nan mulia. Bulan seribu bulan, bulan dimana semua syaitan dibelenggu, bulan dimana seluruh kaum muslim di penjuru dunia bergembira ria menunaikan amal ibadah terutama puasa, dan masih ada banyak lagi kata untuk mendeskripsikan bulan Ramadhan ini. Untuk menambah makna bulan suci ini, saya sendiri berencana posting tulisan tentang hari-hari yang saya lalui di bulan Ramadhan 1434 Hijriah ini. Sebagai awal, sudah saya siapkan beberapa foto tarhib Ramadhan bersama teman-teman di MHTI chapter UI dan sholat tarawih pertama saya tahun ini. Mari... :D

Ramadhan hadir, waktunya kita tundukkan hati dan pikir dalam ketaatan pada Syariat dan dalam kerja nyata tegakkan KHILAFAH

Tarhib Ramadhan bersama teman-teman MHTI chapter UI kita laksanain dengan pawai longmarch keliling Kampus Ahad pagi tanggal 7 Juli 2013, selain membagi-bagikan Colourfull Paper Flowers, kita juga bawa poster-poster berisikan seruan tentang bulan suci Ramadhan, membagi-bagikan leaflet, sambil meneriakkan yel-yel juga :-)
Ihhh... kerennya kita ini :D

Al ummah turiid khilafah min jadid >> artinya: Ummat menginginkan Khilafah tegak kembali. Ini lokasinya di perpustakaan pusat UI dekat danau :-)

Nah, kalau yang ini persiapan setelah brieffing sebelum kita longmarch. Kita ini janjian lho pakai jilbab hitam dan kerudung warna kuning.. ^^. Baguskan...? hayoo.. semuanya harus jawab bagus*maksa :D*
Suasana Sholat Tarawih di Masjid UI, ini pak rektor yang baru sedang kasi ceramah tentang bulan suci Ramadhan :D :D

Alhamdulillah, walau sedikit hujan di malam pertama Ramadhan ini, tapi tidak menyurutkan semangat kaum muslimin untuk menunaikan ibadah sholat tarawih..

Oke, sekian dulu.. Insya Allah kita lanjutkan di postingan berikutnya di 2 Ramadhan 1434 H....
Kalau teman-teman mau lihat foto-foto tarhib Ramadhan MHTI chapter UI, kunjungi saja Facebooknya ya di https://www.facebook.com/muslimahhti.chapterui

Wassalam.
~ @fatma_rg