Rabu, 08 Mei 2013

Sillah Ukhuwah

Kurang lebih 2,5 tahun sudah lamanya aku belum ke Medan lagi, alhamdulillah kemarin ada hajatan pernikahan abang, jadinya aku bisa mudik ke Medan. Ayo kita lihat dokumentasinya selama perjalanan :-)






Tiga foto di atas diambil sewaktu memasuki bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng-Jakarta. Jum'at pagi tanggal 26 April 2013, sesaat sebelum menaiki pesawat menuju Medan :-)



Setibanya di Medan, seusai bang Rahmad jum'atan, kita berdua ziarah ke makam mamak dan ayah, foto yang di atas makamnya mamak, yang di bawah itu makamnya ayah. Subhanallah.. sejak mamak meninggal jum'at pagi di akhir Desember 2010, ini adalah ziarah ku yang pertama kali ke makam beliau, sementara ayah sudah lebih dulu mendahului di september 2006 yang lalu.. heuheu.. semua kita akan menyusul, hanya siapa duluan dan siapa belakangan :')



lagi-lagi foto saya lagi, hehe :D. Foto ini kenang-kenangan terakhir sebelum kita anak-anak perempuan almarhumah mamak ngebagi warisan kalung dan gelang milik beliau.. heu.. sedih T_T





Nah, foto-foto yang ini pastinya bukan di Medan, ini waktu aku berkunjung ke Tiga Binanga, Tanah Karo ke rumah kak Hadjrah, kakak perempuan ku yang paling tua. Apalagi kalau bukan silaturahmi dan ngunjungin dua orang keponakan yang lucu-lucu dan ngangenin.. ternyata mereka lebih kangen dari aku, nungguin aku dari pagi sampai bosan ternyata akunya datang menjelang maghrib... maafkan bi uda ya sayang. Yang perempuan itu namanya Nazwa, kalau yang laki-laki itu adiknya, Fikri :-). Oya, Tiga Binanga ini adalah kampung kelahiran almarhumah mamak ku, bagus ya foto pemandangannya.



Xixixi.. ini nih ikon kampung Tiga Binanga, desa kecil penghasil jagung dari Tanah Karo Simalem :D





 Di Tiga Binanganya cuma semalam, besoknya langsung balik ke Medan bareng kakak dan abang iparku, ibu dan ayahnya Nazwa. Soalnya sudah H-2 acara pernikahannya bang Rahmad. Di jalan menuju Medan kita melewati Kaban Jahe dan Brastagi, singgah sebentar di Pasar Tradisional Kaban Jahe. Oya, kalo di Medan ini, pasar disebut "Pajak" oleh masyarakat sekitar, ga ada kaitan sama sekali sama kantor perpajakan lho ya.. hehe :D. Subhanallah.. pasar tradisionalnya nyejukin banget... beragam sayur mayur, ikan, buah, bunga, semua ada.. ckckckck.. Subhanallah, subhanallah... :D :D


xixixi.. di Brastagi, singgah sebentar di Penatapan. Sesuai nama tempatnya, di sini kita bisa melihat kota Medan dari puncak gunung. Sayang nyampenya udah kesorean, pemandangannya malah udah ketutup kabut awan.. yah, ga rejeki  ^^"



 Nah, ini di USU (Universitas Sumatera Utara) Medan. H-1, aku naik motor bareng Nazwa dan Fikri ngambil foto akad nikahnya bang Rahmad. Berhubung tokonya belum buka, jadinya kita jalan-jalan ke USU lihat small zoo, tuh lihat deh mereka, kayak ga pernah lihat bebek dan ayam aja.. serius banget sampai susah diajakin balik -_-"


Yaudah deh, kita langsung aja ke foto-foto acara nikahannya bang Rahmad ya, Kamis 2 Mei 2013. Ini dia...

Empat orang akhwat adik-kakak mengapit yang punya hajatan >> Bang Rahmad, sang pengantin pria :-)

Subhanallah, setahun sekali juga jarang ngumpul bertujuh abang-kakak-adik kaya gini... Momen Langka :D, Alhamdulillah...

Sama Eda Ifah, sang pengantin wanita. Semoga jadi istri yang shalihah ya kak.. ^^b

Ini dia, berempat :D


Alhamdulillah, acara resepsi pernikahannya berjalan lancar. Seusai resepsi, tepatnya Jum'at, 3 Mei 2013 aku berangkat ke Takengon-Aceh Tengah, berkunjung ke rumah kak Ayu di Bener Meriah. Kangen sama Reza keponakanku, beliaunya ga bisa ikut ke Medan karena harus persiapan UN kelas 6 SD di hari senin tanggal 6 Mei. Eh malah waktu akunya ke Takengon, si Reza minta ikut jalan-jalan.. ckckck, yasudahlah biar dia rileks sedikit menghadapi UN. Yuk kita lihat hasil jepret-jepretnya :-)


Ini Reza, my oldest nephew dan adiknya Abdillah. Hebat banget dia, bisa naik motor cross kaya gitu, soalnya medan tempuh dari rumah ke sekolahan di Bukit Menderek, Bener Meriah memang terjal.. Subhanallah.
Tuh, saking sulitnya buat nyari bensin, jadinya sedot bensin dari motor yang lain deh.. Masya Allah ponakan ku, tangguh sekali hidup di kota kecil nan terpencil di balik gunung Aceh sana.. :'-)

 Dia memang hebat, salut sekali.. selesai mengisi bensin, kita motoran bareng-bareng dari Simpang Lancang Bener Meriah menuju kota Takengon, kurang lebih sejauh 40km, fiuh... pegeelllll. Tapi apa yang didapat sebanding tentunya :-). Yuk, mari...

Masjid Raya Ruhama, Takengon-Aceh Tengah


Dulu waktu masih SD, aku TPA-nya di Masjid ini nih... Subhanallah, sudah banyak berubah.


 

its me :D
Pasar tradisional di mana-mana hampir sama ya, di Kaban Jahe, Medan, dan Takengon, semua menjual buah dan sayur produk lokal. Kalau foto yang ini di Pasar Inpres Takengon.



Kurang lebih seperti ini pemandangan gunung di Takengon-Aceh Tengah. Hmm.. semoga bisa capture lebih baik lagi, dengan kamera yang lebih bagus tentunya.. :-)

Nah, ini ngambil foto di Singgah Mata-Takengon, kelihatan sedikit Danau Laut Tawar dari sini, ikonnya Takengon :D


Kurang lebih perjalanan dari Medan ke Takengon  menghabiskan waktu 10 hingga 12 jam, kalau ke Simpang Lancang-Bener Meriah lebih singkat 2 jam dari jarak Medan-Takengon. Jarak Simpang Lancang ke Bukit Menderek juga dekat, mungkin sekitar 3-4 km saja, tapi tunggu dulu.. jalan yg beraspal hanya setengahnya, walhasil kalau naik motor harus ekstra hati-hati. Apalagi di pagi hari saat rerumputan masih ditutupi embun, licin.

Aku yang belum banyak pengalaman naik motor di medan seperti ini berulang kali jatuh hingga memar-memar. Ya Allah, aku yang masih shock karena jatuh malah keheranan melihat kedua keponakanku yang santai seperti tidak terjadi apa-apa. Tertegun aku mendengar dan mengambil kesimpulan kalau mereka memang tangguh, apa katanya? "Kami udah biasa bik wen tiap hari pun jatuh naik kereta (motor), ga ada takut lagi" ucap si kecil Abdillah dengan logat bahasa gayo. Eeuu... o_o


Akhirnya, sewaktu pulang ke Medan, aku minta diantar sama Reza dengan jalan kaki saja. Hup hup... semangat hiking mendaki bukit Menderek sejauh 4 km menuju Simpang Lancang.

Nah, ini dia sudah hampir sampai di Simpang Lancang bertepatan dengan Azan Maghrib. Foto dulu sebagai kenang-kenangan. Seusai sholat Maghrib dan makan malam, aku berangkat naik bis kembali ke Medan, lebih senang perjalanan malam biar nyampe di Medannya hari sudah terang. Walau ada sedikit longsor, Alhamdulillah bisa sampai di Medan dengan selamat. Next destination, Jakarta.


Sudah cukup jalan-jalannya, semoga postingan berikutnya bisa lebih bermakna lagi, reportase kesibukan persiapan Muktamar Khilafah, 2 Juni 2013. Insya Allah, mudahkan dan ridhoilah ya Allah, amin...

Sampai Jumpa.. :-)