Rabu, 13 Mei 2020

Muhasabah Jelang Ramadhan di Tengah Wabah

Oleh: Fatmah Ramadhani
Ibu Rumah Tangga, Depok
emakpeduligenerasi@gmail.com

Telah dimuat di Islampos.com
Link : https://www.islampos.com/muhasabah-jelang-ramadhan-di-tengah-wabah-186684/

KITA tengah memasuki pekan keempat stay at home dan work from home, tetap di rumah dan bekerja dari rumah. Sambil menghitung hari datangnya bulan suci Ramadhan, kita juga sedang menghitung hari menghadapi masa puncak penyebaran Covid-19.

Data terakhir menginfokan hampir 3.000-an orang positif Covid-19 sejak akhir Februari 2020. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sendiri telah memperpanjang status keadaan darurat bencana menjadi 91 hari hingga tanggal 29 Mei nanti.

La hawla wa la quwwata illa billah, sungguh tiada daya dan kekuatan melainkan hanya dari Allah. Kiranya ini yang harus kita lafadzkan setiap hari, memohon kekuatan dan pertolongan Allah SWT agar sudi kiranya mengakhiri penularan virus corona sebelum bulan suci Ramadhan menghampiri. Aamiin, insya Allah.

Mari kita bermuhasabah. Setelah melalui beberapa waktu menjaga diri di rumah sebagai upaya memutus penyebaran virus corona, selayaknya membuat kedekatan kita kepada Allah semakin erat, kepedulian untuk saling berbagi semakin tinggi, serta keharmonisan keluarga semakin syahdu.

Bagaimana tidak, bila sebelum ada pandemi Covid-19 kita sibuk beraktivitas di luar sehingga kurang khusyuk melaksanakan amal ibadah, maka hampir sebulan belakangan sebagian besar waktu kita ada di rumah. Sudah sewajarnya shalat kita semakin khusyuk, Al-Qur’an kembali dibuka untuk meningkatkan bacaan, bahkan bisa ditambah dengan mulai menghafalnya.

Allah SWT berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَ بَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَ الْفُرْقَانِ
“Bulan Ramadhan yang di dalamnya -mulai- diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan keterangan-keterangan yang nyata yang menunjuk kepada kebenaran, yang membedakan antara yang haq dan yang bathil.” (QS Al-Baqarah: 185)

Pandemi Covid-19 melatih kita untuk menggunakan waktu di rumah dengan sebaik-baiknya. Mendekatkan diri kepada Allah melalui Al-Qur’an bisa kita lakukan mulai sekarang agar saat Bulan Ramadhan nanti kita tidak kaget dan tergesa-gesa.

Di sisi lain, bagi sebagian yang masih mendapat penghasilan dari work from home, sekarang adalah waktunya membantu orang-orang di sekitar yang tidak bisa terus di dalam rumah. Bagai mempertaruhkan nyawa tertular virus corona, mereka harus tetap mencari nafkah di luar. Masya Allah, sekali lagi corona mengajarkan kita untuk berbagi kebaikan sebelum Bulan Ramadhan, pastinya agar saat Ramadhan tiba kita makin terbiasa melakukannya.

Firman Allah SWT dalam Surah Ali ‘Imran Ayat 134:
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.“

Semua kalangan saat ini memang sedang mengalami kesulitan dan kesempitan hidup akibat pandemi Covid-19, tapi sungguh mulia ajaran Islam yang menganjurkan umatnya untuk saling berbagi dan saling membantu di kala sempit, bahkan ini termasuk amal utama yang sangat mulia.

Kita tidak hanya memikirkan menyelamatkan diri dan keluarga sendiri, tapi dengan menyelamatkan saudara yang sedang mengalami kesulitan, maka kita berharap di yaumil akhir kelak Allah sudi membantu saat tidak ada pertolongan apapun kecuali dari-Nya.

Dan tentu saja selama kita stay at homesudah semestinya benih-benih cinta kepada pasangan serta anak-anak semakin tumbuh bersemi. Biasanya kita hanya bersua di pagi hari sebelum berangkat kerja atau sesaat sebelum istirahat malam, kini kita punya waktu dari pagi hingga malam berkumpul bersama keluarga.

Mengajarkan rasa sabar dan syukur dalam jiwa keluarga karena masih diberi kesehatan di tengah wabah Covid-19, melakukan ibadah harian bersama-sama seperti shalat berjamaah dan tadarus Al-Qur’an, mendampingi anak-anak belajar online, memasak, mencuci baju, menanam bunga, membersihkan rumah dan masih banyak lagi.

Sehingga kita benar-benar menghayati perintah Allah berikut ini:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (At-Tahrim: 6)

Mudah-mudahan para korban yang meninggal mendapat pahala sebesar pahala syahid di hadapan Allah, serta keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan. Dan Allah pun memberi pertolongan dengan mengakhiri pandemi ini.

Kita yang masih sehat, semoga mampu mengambil ibrah dari corona. Semakin sering bertobat untuk membersihkan diri dan mulai menghidupkan amal shalih walau Ramadhan belum menghampiri. Hingga amal kebaikan itu senantiasa melekat dalam diri kita setiap hari, setiap bulan, sepanjang hayat. Wallahu’alam bishawab. []

Tidak ada komentar: