Jumat, 04 Mei 2012

Luapan Rindu

Tadi itu, susah payah aku menahan air mata agar tak menetes
melihat seorang bapak yang sudah tua,
di sisi lain juga aku melihat seorang ibu yang sudah tua..

seketika teringat ayah dan ibu


Aku coba alihkan pikiran dengan menikmati musik melalui pengeras suara


pelan aku coba amati lagi,
bersama siapakah malam-malam begini mereka berbelanja di hypermart Detos?
tak kuat aku melihat si ibu tua itu berjalan di sisi trolly tanpa di dampingi anaknya
aku tidak tau apa yang ada di pikirannya, adakah parasnya memancarkan kesedihan atau ia sedang nikmati berbelanja

saat menuju kasir, kembali aku melihat bapak yang sudah tua tadi
perlahan dia berjalan sedikit membungkuk berupaya mengimbangi anak perempuannya yang membawa trolly
dan oh, mereka memilih mengantri berdekatan dengan antrian ku di kasir

ingin ku amati lg sosok bapak tua dan lemah itu
tapi, aku tidak sanggup, mata ku panas..
mau disembunyikan kemana muka ini kalau sampai air mataku menetes?

aku berpindah, menjauh
ku usahakan untuk terus menjauh
tak ingin ku melihat sosok tua itu
sosok yg mengingatkan aku pada ayah dan ibu ku
biar ku simpan air mata kerinduan untuk nanti ku tumpahkan di rumah

yang ada di benakku saat aku berpapasan dengan mereka
hai bapak, mengapa kau tak menggandeng ibu mu di sisi mu?
hai ibu, mengapa kau tak menggenggam tangan ayah mu untuk berjalan di sisi mu?

adakah mereka tau bahwa itu adalah suatu keindahan dan kebahagiaan?
seorang anak yang memulikan ayah dan ibu nya?

ku baru sadari,
ternyata aku sangat merindukan ayah dan ibu ku

ku hapus air mata di pipi,
melangkah tinggalkan pusat perbelanjaan itu

Tidak ada komentar: